Apa itu Cerebral Palsy?

Cerebral Palsy (CP) adalah istilah umum untuk kelompok gangguan otot rangka (MSD=musculoskeletal disorder) yang disebabkan oleh kerusakan pada pusat motorik pada otak yang sedang berkembang dan dapat terjadi saat mengandung, hamil, atau setelah hamil. Meskipun kerusakan pada otak tidak progresif, MSD yang terjadi akan semakin parah seiring dengan bertambahnya usia, terutama saat seorang anak melalui masa pubertasnya. Kemerosotan ini terjadi secara drastis pada anak tuna daksa yang terdampak Cerebral Palsy lebih parah.

Cerebral Palsy menyebabkan ketidakseimbangan otot

Luka awal pada otak merusak fungsi kontrol dari pusat sistem saraf. Sebagai hasil dari kemerosotan dan gangguan pada kendali saraf otot, beberapa kelompok otot menjadi kejang atau kaku sementara yang lain menjadi lemah. Contohnya,

Fleksor lengan lebih dominan ketimbang ekstensornya
Pronator lengan bawah lebih dominan daripada supinatornya
Fleksor pada pergelangan tangan lebih dominan ketimbang ekstensornya

Ini adalah hal yang dapat diamati secara umum dari ketidakseimbangan otot yang menyebabkan deifsiensi fungsi lengan pada seseorang yang terkena Cerebral Palsy. Ketidakseimbangan otot serupa dapat dilihat pada tubuh bagian atas, leher, dan kaki. Seluruh gangguan biomekanik dimana beberapa kelompok otot dominan terhadap yang lemah memiliki nama penyakit saraf otot tersendiri, seperti spastisitas, rigidity (kaku), dystonia, dan paresis.

Cerebral Palsy dan dualitas dari sistem otot rangka dan myofascial

Riset menunjukkan bahwa jaringan penghubung dari tubuh manusia tersusun sebagai jaringan yang kontinu dan tak terganggu, terhubung secara mekanis, dan memiliki sifat sebagai respon global terhadap beban mekanik eksternal.

Dengan kata lain, sistem otot rangka kita lebih dipahami secara akurat sebagai dual sistem dimana komponen sistem saraf otot bekerja bersama jaringan myofasical. Tidak seperti sistem saraf otot yang mengandalkan sistem saraf pusat untuk bekerja, jaringan kontinu myofascial mengandalkan sedikit dari sistem saraf pusat tetapi mengandalkan keterkaitan mekanik yang difasilitasi dari sistem saraf otonom. Berita ini baik untuk kita karena sementara sistem saraf pusat telah rusak diperbaiki lagi oleh cedera otak, , sistem saraf otonom masih dalam keadaan cukup utuh.

Istilah awam untuk fascia adalah jaringan ikat. Jaringan ini mengelilingi dan melalui otot, kelompok otot, bundel otot, tulang, sendi, pembuluh darah, dan saraf. Hal ini juga kontinu dari tingkat makro  seluruh tubuh ke tingkat mikro dari organisasi seluler.

Jaringan fasia memberikan tubuh kita kelangsungan mekanik. Ini meresapi seluruh bagian dari tubuh kita - sepenuhnya terintegrasi dari kepala sampai jari kaki dan terdistribusi di seluruh struktur dalam tubuh, membentuk kerangka tensegral kontinu yang mempertahankan ketegangan tertentu secara menyeluruh. Jaringan myofascia yang dikencangkan ini memberikan dukungan background otomatis untuk seluruh postur dan gerakan kita.

Tensegrity adalah struktur arsitektur yang kuat yang digunakan untuk membangun kubah dan jembatan.

Tubuh kita tergantung pada sistem otot saraf dan sistem myofascial untuk bekerja sama menuju sistem yang seimbang dan stabil. Setiap kali keseimbangan otot hilang dan distorsi otot merasuk, sistem myofascia mencoba untuk kembali menyelaraskan diri dan me-reset sistem ke titik stabil.

Ini lebih mudah ketika anak pada usia pra-sekolah dan jauh lebih lembut dan memiliki tingkat yang lebih tinggi dari hidrasi dalam sistem. Selain itu, anak memiliki berat yang lebih. Dalam keadaan seperti itu, jaringan tensional myofascial masih mampu menetralisir tantangan saraf otot dengan mengatur ulang sistem dan menyebarkan tegangan dalam jaringan. Selain itu, anak belajar untuk menggunakan re-distribusi positif sementara komponen fascia semakin kuat, dari keadaan yang lebih lembut ke keadaan yang lebih berserat.

Tantangan mulai hadir saat anak memasuki pubertas dan mulai bertumbuh secara cepat. Dengan otot yang terbentuk sangat cepat, ketidakseimbangan otot meningkat. Segala usaha untuk menguatkan otot yang memang sudah kuat akan membuat otot yang lemah tetap lemah. Hal ini semakin memperparah ketidakseimbangan otot.

Sementara itu, jaringan myofascia tensional menahan ketidakseimbangan - memiliki kedua dominasi tensional dan defisiensi tensional yang hidup berdampingan di seluruh jaringan. Kehadiran ketidakseimbangan otot menyebabkan upaya berlebihan untuk mendistribusi tegangan dan mengintegrasikannya ke jaringan myofascial tensional. Akhirnya, seluruh jaringan myofascial tensional mencapai titik kritis dimana tidak dapat lagi bekerja untuk mengintegrasikan ketidakseimbangan otot lokal ke jaringan global, menyebabkan overload pada otot dan otak. Pada titik ini, dari pada mengatasi ketidakseimbangan otot, jaringan fasica tensional justru memperparah ketidakseimbangan.

Cerebral Parsy menghancurkan piramid kualitas hidup

Gangguan pada postur dan gerakan menghancurkan piramida kualitas hidup anak karena ketegangan konsisten yang terjadi pada background, ketidakseimbangan otot  dan usaha otot yang berlebihan, ketidaknyamanan, dan kelelahan yang harus anak hadapi setiap hari dalam kehidupannya. Untuk anak yang terdampak parah , kehidupannya hanyalah tentang kenyamanan, posisi, dan seberapa baik anak merespon bantuan yang diberikan.

pyramid

NAPTT adalah balok penyusun dasar kehidupan :
Balok Penyusun Kehidupan Pertanyaan relevan
Neutral being
(Makhluk Netral)
Seberapa nyaman anak pada posisi umum seperti berbaring dengan punggung, duduk, atau berbaring dengan sisi samping? 
Assistance
(Bantuan)
Apakah bantuan yang diberikan meningkatkan aktivitas anak atau justru menyebabkan reaksi paradoksikal atau ketidaknyamanan lebih pada anak?
Positioning Apakah anak merasa nyaman dan rileks saat memposisikan dan mempertahankan posisi, memiliki integrasi sensor, dan banyak posisi nyaman yang memungkinkan?
Transition
(Perpindahan)
Apakah anak mampu pindah dari satu tempat ke tempat lain dengan nyaman serta dengan sedikit usaha?
Transportation (Transportasi) Apakah anak mampu mengontrol momentum dengan nyaman, memiliki integrasi sensor penuh, dan bergerak dengan sedikit usaha?

Blok penyusun bersifat hirarkis. Dengan kata lain, jika anak sedang berjuang dengan ketidaknyamanan sambil berbaring di perut atau di punggungnya, atau jika ia hyperextend ketika dipakaikan baju, itu adalah upaya realistis untuk mengekstrak gerakan dari anak. Untuk melakukannya, itu seperti mencoba untuk membangun lantai 8 ketika beberapa lantai pertama hanya telah selesai sebagian.

Cerebral Palsy meng-overload jaringan myofascia

Pertama-tama, kerusakan otak menciptakan 'lubang' kecil di jaringan fasia tensional yang menyediakan dukungan yang diperlukan untuk seluruh tubuh. Selagi anak tumbuh, situasi meningkat dan 'lubang' kecil dengan cepat menyebar dan bertambah banyak, yang berarti kehilangan tegangan lebih lanjut dalam jaringan fascia. Akibatnya, jaringan tensional fasia tidak lagi cukup sebagai jaringan pendukung. Oleh karena itu anak menggunakan otot untuk melakukan fungsi dukungan.

Perubahan ke ketergantungan terhadap otot untuk postur dan gerakan memberikan dua tantangan baru:

  1. Otot mengkonsumsi energi metabolik dalam jumlah yang banyak yang seharusnya dimanfaatkan untuk tumbuh kembang anak. Hal ini menjadi penyebab utama kelelahan pada anak.
  2. Otot bersifat voluntary dan ketergantungan berlebihan pada otot untuk postur dan gerakan menimbulkan tuntutan lebih banyak pada otak.
  3. Otot tidak diperuntukkan untuk selalu bekerja sepanjang waktu dan rentan terhadap keausan. Selain itu, anak mendapat kelelahan tambahan dari usaha otot yang berlebih.

Anak yang terdampak lebih parah memiliki penderitaan yang lebih berat dari gerakan paksa berlebihan, sakit dan ketidaknyamanan pada posisi umum seperti berbaring di bagian belakang atau perut, duduk, atau di sisi mereka. Tidur pulas dan relaksasi adalah cara alami untuk memperbaiki dan meregenerasi jaringan. Kekurangan tidur dan relaksasi menghalangi anak dari kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang secara tepat.