Latihan ABR menguatkan jaringan myofascial yang lemah. Hasilnya, peningkatan kualitas hidup anak. Oleh karena itu kami memperhatikan Neutral Being (makhluk netral), reaction to assistance (reaksi terhadap bantuan), positioning (penempatan), transition (perpindahan), dan transportasi. Dengan kata lain, hal ini menyebabkan efisiensi energy pada dua hal :

1. Energi yang cukup untuk pertumbuhan, diferensiasi, dan memperoleh fungsi dan skill secara alami

2. Menghilangkan pemborosan energi yang terjadi dari usaha berlebihan pada posisi dan kontrol postur

Kita bukanlah pembuat keajaiban dan ABR tidak memberikan penyelesaian instan. Perubahan yang dapat dilihat disini adalah hasil kerja keras orang tua dan pengasuh.

Sangat sering orang tua dari anak pengidap Cerebral Palsy berusaha untuk mempercepat proses perkembangan melalui pelatihan keterampilan motorik dan berjalan, bahkan pada anak yang kurang memiliki kontrol pada kepalanya, mata, kekuatan tubuh, dan kemampuan untuk menyeimbangkan momentum. Kemajuan yang dicapai kecil dan biasanya akan hilang setelah beberapa minggu pilek atau sakit perut.

Setiap langkah kecil kemajuan akan terakumulasi dan menjadi pencapaian kecil yang tercapai. Kumpulan dari pencapaian kecil berarti pencapaian besar tercapai. Kita menginginkan kemajuan dari anak anda untuk solid dan menjadi batu pijakan untuk fase selanjutnya.

Beginilah ABR mampu menolong bahkan tuna daksa terparah sekalipun. Studi yang kami lakukan dari 2011-2014 menunjukkan 41% peningkatan dari anak-anak dibawah ABR yang terklasifikasi sebagai GMFCS tingkat 5 (paling parah, harus selalu diatas kursi roda, dan tidak mampu untuk mengendalikan kepala maupun tangan) pada usia dimana mereka diprediksi merosot kesehatannya secara signifikan.